Pages

Selasa, 29 Januari 2013

Menolak Tawaran Head Hunter itu...Pedih!


Damn, tawaran kerja dari head hunter kian menjadi jadi.
Dalam 3 hari ini saja ada 2 head hunter yang menghubungi saya via LinkedIn.
Satu head hunter menawari posisi Regional Sales Manager, sementara satu head hunter yang lain juga meminta kontak personal agar bisa bicara secara private dengan saya.

Bismillah..Semuanya saya tolak.

Bodoh..?
Tolol..?
Konyol..?

Ahh terserah lah orang mau bilang apa. Saya punya alasan kuat untuk melakukan itu. (atau setidaknya saya akan mencari alasan yang kuat).

Saya duduk, diam, dan merenung di depan layar laptop saya.
Mencubit diri sendiri, dan mengingatkan diri tentang tujuan hidup dan idealisme masa depan yang telah saya pilih dan susun dalam peta hidup saya.

Pedih memang. Tapi saya sudah berkomitmen tidak akan lagi ngantor, alias kerja pagi pulang tengah malam. Sumber kebahagiaan Saya adalah keluarga saya, pernikahan saya, suami saya, dan waktu yang cukup untuk berkumpul dengan teman-teman saya

Norak..?
Lebay..?
katrok...?

Whatever.
Saya sudah mengambil keputusan. Saya tahu apa garis finish saya. Saya akan cari uang dari rumah.
Work from home. Join Mlm yang saya percaya bisa mewujudkan impian saya dan impian banyak orang. Membantu lebih banyak orang, dibandingkan saya bekerja kantoran sebagai bos.

Karir kantoran saya sebelumnya tak kurang dari level manager. Tapi itu menyita hampir semua waktu saya bersama keluarga dan sahabat-sahabat saya. Saya bekerja nyaris 7 hari seminnggu dengan jam kerja bisa di atas 12jam sehari. Lalu apakah dengan meniti karir dengan baik, lantas saya akan menjadi CEO?

Padahal bagi saya tak cukup hanya menjadi CEO, Saya ingin jadi owner atas bisnis saya sendiri. Bisnis yang bisa saya wariskan pada anak cucu saya nanti. Dan yang pasti, sebuah bisnis yang bisa membuat saya membantu lebih banyak orang daripada sekedar jadi manager perusahaan asing. Saya percaya, membukakan pintu rezeki bagi banyak orang merupakan kebahagiaan yang tak terbeli.


Well, offering dari berbagai head hunter itu akan saya gunakan sebagai motivasi saya. Saya sudah menolaknya, maka saya harus mendapatkan hasil yang lebih baik. Dengan cara saya sendiri. Dengan cara yang saya yakini.

Bisnis mlm apa yang akan saya ambil? Saya belum bisa cerita sekarang. Saya belum resmi bergabung, tapi saya sudah belajar dan mulai berhitung. Hingga tiba saatnya nanti, saya pasti akan publikasi.

Orang boleh alergi dengan mlm. Boleh juga mencibir pilihan saya. Tapi saya punya perhitungan saya, restu dari ibunda saya, dan support penuh dari suami saya. Kalau boleh saya sebut, saya telah memiliki semua yang saya butuhkan untuk bergerak di ranah pilihan saya.


Tak ada alasan bagi saya untuk mundur..
Saya tak mau membual, namun saya pastikan bahwa saya akan berusaha bekerja sekeras mungkin, berlari sekencang mungkin, dan melompat setinggi mungkin. Tuhan tak akan pernah salah menempatkan rezekinya. Saya berniat baik, dan yakin akan berhasil baik pula.

Amiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar